Label

Rabu, 26 November 2008

SYIAR IDUL ADHA 1429 H



" Sungguh Kami Allah telah melimpahkan anugerah kepadamu, serba banyak. Maka shalatlah dengan ikhlas kepada Tuhanmu dan sembelihlah Qurban. Pasti yang membencimu akan punah "

Keagungan Hari Raya 10 Dzullhijjah terpusat di Masy'aril Haram ARAFAH, hingga disebut IDUL HAJI. Namun syiarnya menggema di seluruh dunia, terwujud dalam gema takbir, shalat jama'ah Id dan penyembelihan hewan qurban sehingga disebut pula dengan Idul Qurban, Idul Adha ataupun Idul Nahr. Penyembelihan hewan qurban untuk memperingati ketaatan Nabi Ibrahim a.s., mengubankan putranya Nabi Ismail a.s., yang kemudian diganti oleh Allah SWT. dengan penyembelihan seekor domba. Ibadah qurban dilaksanakan dalam kerangka peningkatan Taqwa dan Taqarub kepada Allah SWT., yang kemudian dagingnya dibagi ratakan kepada kaum fakir miskin sebagai perwujudan ibadah sosial dan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Maka kebesaran 10 Dzulhijjah tersebut, disemarakkan dengan sebutan Idul Akbar. Sesungguhnya Ibadah Qurban merupakan bentuk peribadahan yang seusia manusia itu sendiri, sejak Nabi Adam a.s., hingga sekarang ini, meskipun bentuknya dan yang dikorbankan bisa berbeda-beda, tetapi yang perlu kita cermati adalah jangan sampai niat ikhlas qurban itu sendiri menyimpang, tetapi hendaklah untuk Allah SWT semata.

"Tidak ada suatu amalan anak Adam di hari NAHAR yang lebih disukai Allah, selain dari menyembelih qurban. Qurban itu pada hari kiamat akan datang sebagai di hari penyembelihannya, yakni lengkap, dengan anggota tubuhnya, cukup bukunya, tanduknya dan kuku-kukunya....."

SEMARAKKANLAH DENGAN AMALAN UTAMA
TAKBIR
Bagi ummat Islam di Tanah Air, Idul Akbar 10 Dzulhijjah dimeriahkan dengan menggemakan takbir selama 5 hari, sejak hari Arafah 9 Dzulhijjah 1429 H, Ahad 7 Desember 2008 sesudah shalat Shubuh, sampai akhir hari Tasyriq 13 Dzulhijjah 1429 H, Kamis 11 Desember 2008 sesudah shalat Ashar. Takbir, mengagungkan asma Allah digemakan setiap selesai shalat fardhu, baik sendirian, terlebih pula setelah shalat jama'ah.
PUASA HARI ARAFAH
Tanggal 9 Dzulhijjah 1429 H, Ahad, 7 Desember 2008 seluruh jama'ah haji berkumpul untuk wukuf di Arafah, maka bagi ummat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, sangat diutamakan untuk melaksanakan ibadah puasa pada hari tersebut, sebagai solidaritas dan untuk mendukung doa jamaah haji di Arafah.
SHALAT IDUL ADHA
Ummat Islam sangat dianjurkan melaksanakan shalat Id secara berjama'ah di tanah lapang pada tanggal 10 Dzulhijjah 1429 H, Senin 8 Desember 2008. Shalat Id dikerjakan dua raka'at, dengan takbir 7 kali sesudah takbiratul ihram pada raka'at pertama, dan 5 kali takbir pada raka'at kedua sesudah takbir qiyam berdiri dari sujud. Imam diutamakan membaca surat Al A'la pada raka'at pertama sesudah membaca surat Al Fatihah dan surat Al Ghaasyiyah pada raka'at kedua sesudah membaca Al Fatihah.
Seusai shalat, imam berdiri menyampaikan khutbah yang diawali dengan hamdalah, syahadat serta shalawat nabi. Kemudian menyampaikan perintah meningkatkan taqwa kepada Allah SWT seraya mengungkapkan hikmah hari raya Idul Adha dan ajakan untuk memperbanyak penyembelihan hewan qurban, sebagai wujud solidaritas kaum muslimin kepada sesama, sehingga akan menumbuhkan sikap kesetiakawanan dalam ujud yang lebih nyata. Di sela-sela khutbah digemakan takbir, tahlil, dan tahmid kemudian ditutup dengan doa. Kepada jama'ah shalat Id, hendaknya bisa mengikuti khutbah hingga selesai karena khutbah merupakan rangkaian dari ibadah shalat Id. Pada pagi hari sebelum shalat Id, hendaknya tidak makan dan minum terlebih dahulu (puasa) hingga selesai shalat Id.
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
Ummat Islam yang dikarunia kemampuan untuk menyembelih hewan qurban, hendaklah memilih kambing yang sehat, tidak cacat serta sudah berumur satu tahun, ataupun secara berkelompok 7 orang memilih lembu yang sehat tiada cacat dan sudah berumur dua tahun masuk tahun ketiga.
"Rasulullah berqurban dengan seekor domba (kibasy) yang bertanduk, tidak dikebirikan, yang makan dengan mulut yang hitam, berjalan dengan kaki yang hitam, dan melihat dengan mata yang sekelilingnya hitam"
Ibadah qurban dilaksanakan dalam rangka mengenang dan melestarikan sikap "TAAT-TAQWALLAH-TAQARRUB" Nabi Ibrahim a.s. mengurbankan putra tercintanya Nabi Ismail a.s., yang kemudian oleh Allah SWT diganti dengan seekor domba. Penyembelihan hewan qurban dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha dan dapat pula dilaksanakan pada hari Tasyriq, tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah 1429 H, atau 9, 10, 11 Desember 2008 M.
Adab tata cara penyembelihan :
Hendaklah hewan qurban dihadapkan ke arah qiblat, dengan kepala di sebelah kiri, di atas lambung kiri, kemudian disembelih dengan pisau yang tajam di nadi lehernya, didahului membaca Takbir dan Basmalah, serta menyerahkan penyembelihan hewan atas nama shahibul qurban, untuk mohon diterima amal ibadah qurbannya di hadirat Allah SWT.
Pembagian Daging Qurban
Sebagian untuk shahibul qurban dan lebih banyak lagi dibagikan kepada fakir dan miskin. Serta janganlah bagian hewan qurban digunakan untuk biaya / jasa penyembelihan tetapi sediakanlah dana tersendiri untuk jasa penyembelihan.

VALIDASI HPLC UNTUK ANALISIS ANION NITRAT (NO3)

VALIDASI HPLC UNTUK ANALISIS ANION NITRAT (NO3)
Budi Setiawan, Dwi Purnomo
Pustek Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Yogyakarta
ABTRAK

VALIDASI HPLC UNTUK ANALISIS ANION NITRAT (NO3). Nitrat sebagai hasil proses alami atau industri akan bisa memasuki bahan alam atau bahan industri seperti air yang sangat dibutuhkan manusia atau untuk kebutuhan industri. Kandungan dalam jumlah tertentu akan sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Untuk itu diperlukan suatu metode analisis yang teruji untuk mengukur kandungan nitrtat tersebut. Dengan menggunakan HPLC sebagai instrumen analisis dan dengan pengembangan metode dapat diketahui validitas penggunaan HPLC untuk analisis anion nitrat. Dari beberapa model pemutakhiran HPLC diketahui metode analisis HPLC dengan kolom IC Pak Anion serta eluen campuran Na-Borat glukonat : Butanol : Asetonitril (1:1:10) dan detektor Konduktivitas dapat menganalisis ion nitrat dalam air tangki reaktor, dengan batas deteksi 3,661 ppm dan sensitivitas 0,01 ppm serta uji recovery 110,41+ 1,59%
ABSTRACT
HPLC VALIDATION FOR ANION NITRATE (NO3) ANALISYS. Nitrate as a result of natural and industrial processes can mix with natural and industrial materials such as water which is highly needed by humans or for industrial needs. Nitrate in a certain amount can affect the quality of the water. Therefore a tested analisys method to measure the nitrate containment is needed. By using HPLC as an analisys instrument and method development, the validity of the use of HPLC for anion nitrate analysis can be measured. From a number of HPLC updating model, HPLC analysis method with IC Pak Anion coloumn and Na-Borat glukonat : Butanol : Acetonitril (1:1:10) mixed eluent and Conductivity detector can analyze ion nitrate in reactor tank water with detection limit of 3.661ppm, sensitivity of 0.01 ppm, and recovery test of 110.41+1,59%.
http://www.mediafire.com/?nzqzmtojjln

Senin, 24 November 2008

PEMUTAKHIRAN METODE HPLC UNTUK PENENTUAN ION SULFAT DALAM AIR TANGKI REAKTOR KARTINI


PEMUTAKHIRAN METODE HPLC UNTUK PENENTUAN ION SULFAT DALAM AIR TANGKI REAKTOR KARTINI
Budi Setiawan, Dwi Purnomo
Pustek Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Yogyakarta

ABTRAK

PEMUTAKHIRAN METODE HPLC UNTUK PENENTUAN ION SULFAT DALAM AIR TANGKI REAKTOR. Air Tangki reaktor (ATR) atau air pendingin reaktor mempunyai persyaratan yang sangat spesifik. Keberadaan ion sulfat dalam ATR sangat dibatasi (pendingin primer 0,0528 ppm dan pendingin sekunder 320 ppm), untuk itu pemantauan kandungan ion sulfat dalam ATR harus dilakukan secermat mungkin. Mengingat kandungan ion tersebut sangat kecil, maka perlu dikembangkan metoda untuk dapat menganalisis ion sulfat dalam orde tersebut. Dari beberapa model pemutakhiran HPLC diketahui metode analisis HPLC dengan kolom IC Pak Anion serta eluen campuran Na-Borat glukonat : Butanol : Asetonitril (1:1:10) dan detektor Konduktivitas dapat menganalisis sulfat dalam air tangki reaktor

ABSTRACT
METHOD UPDATING OF HPLC FOR DETERMINING SULPHATE ION IN REACTOR TANK WATER. Reactor tank water or reactor cooler water has very specific requirements. The presence of sulphate ion in reactor tank water is very limited (primary cooler 0,0528 ppm and secondary cooler is 320 ppm). Therefore, control of sulphate ion in reactor tank water must be done as careful as possible. Due to the low ion containment it is necessary to develop a method to analyze sulphate ion in the order. Recent known methods of HPLC are HPLC analysis method by IC Pak Anion column and mixture of Na-Borate glukonat : Buthanol : Accetonitril (1:1:10) and Conductivity detector can analyze sulphate in reactor tank water.

http://www.mediafire.com/?kwynz0zh0lg

Senin, 17 November 2008

Kisah Tak Terlupakan (untung.."ra konangan...")


Kejadian ini berlangsung tahun 1971 (ketika saya kelas 2 SMP), memang kejadian ini tak ada orang lain yang memperhatikan dan jika tidak saya ceritakan orang lain tak akan pernah tahu. Tetapi sungguh cerita ini tak pernah saya lupakan, meski hanya berlangsung tidak lebih dari 10 menit….
Siang itu sekitar pukul 13.00 saya ke sebuah toko obat di Jl. KHA Dahlan dengan naik sepeda, seusai membeli dan membayar saya segera mengambil sepeda dan terus pulang. Baru sekitar 100 meter saya sadar ternyata sepeda yang saya ambil keliru, saya pun bergegas kembali ke toko obat tadi. Alhamdulillah yang empunya sepeda masih ada di dalam dan tidak tahu kalo sepedanya saya ambil. Segera saya standarkan di tempat semula dan saya ambil sepeda saya…….
Alhamdulillah…subhanallah..saya terus berdzikir…bisa dibayangkan kalao yang empunya sepeda melihat sepedanya saya ambil dan berteriak……pencuri…. Maka bisa dipastikan saya akan dipukuli orang dan suilit saya menjelaskan kalo sepedanya hanya tertukar….Apalagi usia saya waktu itu sekitar 14 tahun.
Sungguh kalau ingat peristiwa itu saya selalu mengucap Alhamdulillah…Allah SWT masih melindungi saya……. Sebenarnya peristiwa semacam itu belum lama terulang, yaitu tahun 2007 lalu

Sore itu seusai memasukkan kartu amano di depan pos PAM, saya mengambil sepeda motor dan langsung pulang, sampai di depan UPN baru sadar kalo motor yang saya bawa keliru, tertukar dengan motor teman. Bergeas saya balik, dan tiba di kantor melihat teman-taman pada ribut karena ada motor hilang..begitu melihat saya, teman yang kehilangan langsung berteriak dan ketawa..he..pak Budi keliru..sambil tertawa……
Dua kejadian di atas mirip tetapi bisa berakibat berbeda, karena yang terakhirb terjadi di kantor tempat kerja saya, artinya semua orang kenal dengan saya. Tetapi kejadian yang pertama berlangsung di tempat umum yang bisa saja tidak ada yang kenal saya, dan pasti sulit untuk menjelaskan duduk perkara sebenarnya….Alhamdulillah

Jumat, 14 November 2008

LASKAR PELANGI (Laskar Muhammadiyah ...???)


Laskar Pelangi

Semua warga Muhammadiyah begitu bangga dengan film Laskar Pelangi yang mengangkat kisah perjuangan pak Harfan dan bu Muslimah mengelola SD Muhammadiyah Gintong.
Kita semua bangga mendengar berbagai komentar yang memuji sistem pendidikan Muhammadiyah.

Berkata pak Harfan :”Ini sekolah Muhammadiyah yang tidak mengejar angka…tetapi budi pekerti…..”
ataupun kata bu Muslimah :”Biarlah soal duit saya cari dari kerja menjahit….asal tetap sekolah ini dapat berjalan…..”.
Masihkah hal tersebut menjadi ciri pendidikan Muhammadiyah..yang senantiasa mengedepankan budi pekerti sebagai esensi ajaran agama Islam.......dan apakah masih ada guru seperti pak Harfan dan bu Muslimah……..

Ada satu hal lagi yang luar biasa….kenapa pak Harfan dan bu Muslimah tidak pernah mengeluh pada pimpinan cabang atau pimpinan daerah yang ada disitu…atau Kemana Pimpinan Muhammadiyah saat itu……

Sabtu, 08 November 2008

Gempa Jogja 2006


Gempa 26 Mei 2006, menyisakan berbagai kenangan baik bagi korban, maupun relawan, demikian juga masyarakat seluruhnya. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat maupun organisasi termasuk Muhammadiyah menjadi hal yang sangat menarik untuk tidak saja dikenang, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Untuk berikut dilaporkan kerja Posko Tanggap Darurat PP Muhammadiyah untuk penanganan pasca gempa dalam ujud visual
Kenangan Gempa Jogja