PERINGATAN HARI
KEMANUSIAAN SEDUNIA
Yogyakarta, 10
September 2013
Latar belakang
Sepuluh tahun yang lalu, pada tanggal 19 Agustus 2003, kantor pusat
Perserikatan Bangsa-Bangsa di
Baghdad, Irak, dibom. Sergio Viera de Mello, Perwakilan Khusus PBB untuk Irak, beserta 21 staff lainnya meninggal. Untuk mengenang para pelaku kemanusiaan yang kehilangan nyawa mereka untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana dan memperingati semangat mereka yang menginspirasi para pelaku kemanusiaan di seluruh dunia, PBB menetapkan Hari Kemanusiaan Sedunia jatuh pada tanggal 19 Agustus setiap tahunnya.
Baghdad, Irak, dibom. Sergio Viera de Mello, Perwakilan Khusus PBB untuk Irak, beserta 21 staff lainnya meninggal. Untuk mengenang para pelaku kemanusiaan yang kehilangan nyawa mereka untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana dan memperingati semangat mereka yang menginspirasi para pelaku kemanusiaan di seluruh dunia, PBB menetapkan Hari Kemanusiaan Sedunia jatuh pada tanggal 19 Agustus setiap tahunnya.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA)
menyatakan bahwa untuk tahun 2013 saja, bantuan kemanusiaan dibutuhkan untuk
sekitar 73 juta manusia terdampak bencana di seluruh dunia. Kebutuhan
kemanusiaan terus meningkat dan untuk mampu memenuhi kebutuhan tersebut, maka
kita perlu mencari cara berbeda dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya
upaya kemanusiaan dan kerja sama internasional. Salah satunya adalah dengan
menggali sumber daya di tingkat universitas.
Indonesia memiliki
potensi yang luar biasa besar untuk membangun sumber daya dalam melakukan
kegiatan kemanusiaan di dalam negeri maupun di luar Indonesia, yakni berupa
3.182 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, yang
meliputi 92 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 3.090 Perguruan Tinggi Swasta
(PTS)[1]
yang dikelola oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dengan jumlah total mahasiswa 4,8 juta orang (Harian Kompas,
2011). Jumlah tersebut belum termasuk perguruan tinggi kedinasan yang dikelola
oleh Kementerian yang lain[2].
Untuk itu, maka Humanitarian Forum Indonesia (HFI)[3] bekerja
bersama Disaster Resource Partnership (DRP) dan UN OCHA, akan mengadakan
diskusi seputaran isu-isu kemanusiaan dalam rangka memperingati Hari
Kemanusiaan Sedunia, kampanye global
“Dunia Membutuhkan Lebih Banyak …” untuk menggalang pendanaan bagi kegiatan
kemanusiaan, dan membangun semangat kemanusiaan di kalangan universitas.
Berkaitan dengan hal tersebut, Muhammadiyah Disaster
Management Center dan YAKKUM Emergency Unit sebagai anggota Humanitarian Forum
Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta akan menyelenggarakan salah satu
bagian dari rangkaian acara tersebut di Yogyakarta.
Tujuan
a.
Memberikan
gambaran umum mengenai Hari Kemanusiaan Sedunia, latar belakang, dan tujuan;
serta membangun semangat kemanusiaan melalui contoh konkrit bencana di
Indonesia;
b.
Menjelaskan
kampanye global
“Dunia Membutuhkan Lebih Banyak …”
dan mendorong mahasiwa untuk ikut serta dalam kampanye tersebut dan
menyebarkan kata untuk menggali donasi dari sponsor kampanye.
c.
Diskusi
peran mahasiswa dalam urusan kemanusiaan.
Bentuk Kegiatan
a. Berupa ceramah dan diskusi, dilaksanakan di Kampus UMY
b. Street Campaign, berupa menyampaikan pendapat di muka umum. Dalam hal ini dilaksanakan di KM-0 Yogyakarta
Bentuk Kegiatan
a. Berupa ceramah dan diskusi, dilaksanakan di Kampus UMY
b. Street Campaign, berupa menyampaikan pendapat di muka umum. Dalam hal ini dilaksanakan di KM-0 Yogyakarta
[1]Sumber : www.dikti.go.id
[2]Laporan Seminar dan Lokakarya
Nasional: “Mendorong Peran Strategis Mahasiswa dalam Sistem Penanggulangan
Bencana di Indonesia”, Jakarta, 16-17 April 2013, diselenggarakan oleh OXFAM GB
dan HFI.
[3]
Anggota HFI adalah: Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah, Dompet Dhuafa,
KARINA, Yakkum Emergency Unit, Yayasan Tanggul Bencana Indonesia, Wahana Visi
Indonesia, Perkumpulan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, PKPU, Church World
Services Indonesia, Habitat for Humanity Indonesia, Rebana Indonesia dan Unit PRB-PGI