Label

Selasa, 02 November 2010

LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA - PP MUHAMMADIYAH

Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah
Pengamalan Surat Al Ma'un



Kepedulian Muhammadiyah terhadap mereka yang membutuhkan atau orang yang perlu ditolong sudah ada sejak lahirnya.  Seperti pada kisah Kyai Dahlan ketika mengajarkan surat Al Ma’un kepada para muridnya, maka pengulangan pelajaran tersebut dimaksud agar para muridnya tidak hanya menghafal surat tersebut tetapi sekaligus mengamalkan.
Dalam konteks surat Al Ma’un maka ada dua obyek yang harus diperhatikan yaitu “anak yatim” dan “orang miskin”.  Secara bahasa anak yatim sering diartikan dengan anak yang sudah tidak punya orang tua, sedang orang miskin adalah orang yang tidak punya harta.  Sehingga kedua obyek tersebut harus dibantu agar kita tidak termasuk orang yang mendustakan agama.
Dalam konteks bencana, maka korban bencana adalah “orang yang butuh kepedulian” dan “orang yang kehilangan harta”.  Maka agar kita tidak termasuk orang yang mendustakan agama, maka kita harus peduli kepada korban bencana.  Oleh karena itulah bisa kita fahami dalam perluasan pemahaman dan pengamalan Al Ma’un, maka menjadi kewajiban kita bersama untuk membantu korban bencana.
Pada tahun 1919, terjadi letusan G Kelud, Kyai Sujak menggalang warga Muhammadiyah untuk membantu korban G Kelud, sebagai pengamalan surat Al Ma’un.  Kemudian dalam perjalanan persyarikatan, gerakan tersebut dilembagakan dalam PKO, yang kemudian berkembang menjadi MDMC (pasca bencana Tsunami Aceh 2004).   Karena perluasan gerakan maka pasca muktamar Yogyakarta, PP Muhammadiyah membentuk Lembaga Penanggulangan Bencana yang langsung di bawah PP Muhammadiyah.  Karena nama MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) sudah popular maka kedua nama tersebut dipakai oleh Muhammadiyah.  Ada tiga divisi pada struktur LPB PP Muhammadiyah, yaitu divisi Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Divisi Tanggap Darurat, serta Divisi Rehabilitasi dan Kerjasama
Pasca muktamar se abad Muhammadiyah, ada beberapa bencana yang terjadi di tanah air, mulai dari letusan G Sinabung di Sumatera Utara, Banjir dan Longsor di Wasior Papua barat, Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, serta Tsunami Mentawai.  Alhamdulillah meski belum maksimal LPB PP Muhammadiyah dengan didukung oleh Rumh Sakit PKU Muhammadiyah telah mampu berbuat, baik dari segi medis, penyaluran logistik juga pendampingan psikososial dan pendidikan.


Tidak ada komentar: