Label

Jumat, 05 Maret 2010

SEKATEN DAL 1943

SEKATEN DAL 1943


Grebeg Sekaten Tahun Dal 2010
Oleh : R. Pudyanto | 28-Feb-2010, 20:01:29 WIB
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&jd=Grebeg+Sekaten+Tahun+Dal+2010&dn=20100228170601
KabarIndonesia - Puncak peringatan Sekaten tahun ini begitu istimewa. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyiapkan tujuh buah gunungan istimewa untuk memeriahkan grebeg sekaten tahun Dal yang jatuh pada hari Jumat, 26 Pebruari 2010 kemarin. "Biasanya hanya lima gunungan pada setiap grebeg sekaten, yaitu dua Gunungan Lanang, Gunungan Putri, Gunungan Gepak dan Gunungan Pawuhan, tetapi karena tahun ini merupakan tahun Dal, maka jumlah gunungan istimewa yaitu tujuh gunungan," demikian keterangan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat GBPH Joyohadikusumo.

Tahun Dal diperingati setiap 8 tahun sekali. Dua gunungan tambahan yang akan dikeluarkan pihak keraton dalam sekaten tahun Dal nanti adalah Gunungan Dharat, dan yang paling istimewa adalah Gunungan Brama/Kutug. Gunungan Brama tersebut tidak boleh diperebutkan oleh warga masyarakat, dan harus kembali dalam kondisi utuh ke keraton, setelah diarak dan didoakan di Masjid Gedhe, di Kauman, Kota Yogyakarta. Gunungan Brama akan diperbutkan sendiri oleh Sultan, Permaisuri, serta keluarganya.
Gunungan Kakung akan dibawa kembali ke Pura Pakualaman.
Penjagaan aparat keamanan gabungan TNI AD, AL, Polri sejak pukul 7 pagi sudah terlihat siap mulai dari Kraton hingga Masjid Gedhe.

Tampaknya mereka tidak mau lagi kecolongan seperti tahun kemarin, gunungan sudah habis direbut oleh masyarakat yang jumlahnya ribuan memadati halaman Masjid Gedhe.
Tahun 2010 ini, pintu Masjid sudah ditutup mulai pukul 8 pagi.
Selain Gunungan Brama, keistimewaan lain pada grebeg perayaan sekaten tahun Dal adalah adanya prosesi membuat nasi "kepal" yang dilakukan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Nasi yang diambil dari sebuah wadah yang disebut Kanjeng Nyai Mrico itu, kemudian dibagikan kepada siapa pun yang hadir pada acara tersebut.

Sekaten adalah peristiwa budaya dan religi yang sangat penting. Gunungan menjadi simbol sedekah Sultan kepada rakyat yang dibuat dari hasil pertanian (simbol kesejahteraan masyarakat).
Antusiasme masyarakat terhadap acara grebeg sekaten ini tidak hanya terbatas pada daerah Yogya saja, tetapi sudah meluas hingga ke pelosok Jawa. Bahkan Fathan (38) yang berasal dari Malang, Jawa Timur, rela berdesakan berebut untuk mendapatkan bagian dari gunungan tersebut. Mereka mempunyai kepercayaan bahwa apabila bisa berhasil mendapatkan gunungan tersebut, rejeki untuk tahun ini akan berlimpah.

Tidak ada komentar: