Label

Kamis, 19 Juni 2008

IKHLAS

IKHLAS

Ikhlas sebuah kata yang mudah dan sangat sering kita ucapkan. Kata tersebut mempunyai makna yang sangat luas, dan ternyata tidak mudah dilaksanakan. Padahal manusia harus ingat bahwa IKHLAS adalah hal yang sangat harus diperhatikan.

Perlu disimak Surat Al Bayyinah ayat 5 :

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas (memurnikan) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

Ikhlas berakar kata dari kha la sa yang artinya murni. Murni adalah sesuatu yang tidak bercampur dengan yang lain.

Kalau diambil contoh air putih, maka kita akan mengatakan, air yang tidak berwarna (colorless), tidak berasa (tasteless), tidak berbau (odorless). Tetapi apakah kita yakin kalau kita diberikan segelas air putih kita akan mengatakan air putih itu murni, yang dalam bahasa kimia disebut H2O. Meski kita bisa rasakan air itu colorless, odorless, tasteless. Secara indrawi kita mengatakan air itu murni, tetapi kalau menggunakan alat laboratorium tertentu, maka kita akan mengetahui adanya kandungan mineral di dalamnya.

Demikian pula dengan perbuatan manusia, tidak mudah kita mengetahui tingkat keikhlasan perbuatan seseorang. Dalam hadits Rasulullah SAW menceritakan :

Dalam hari hisab nanti, semua manusia akan berhadapan dengan Allah SWT dan malaikat akan menyampaikan laporannya :

”inilah si Fulan yang rajin beribadah..sholat, puasa, zakat,.....”

”Aku tolak perbuatan si Fulan....” firman Allah.

”Wahai Allah..aku melihat sendiri apa yang dilakukan si Fulan ini....”

”Iya...tetapi engkau malaikat..tidak mengetahui kepada atau untuk siapa si Fulan ini beribadah...” firman Allah

Demikianlah untuk persoalan ikhlas ini, maka hanya Allah SWT yang mengetahui. Untuk itu manusia perlu berlatih untuk bisa mencapai tingkat ikhlas yang murni, semata-mata untuk Allah SWT.

Tidaklah boleh manusia merasa dirinya sudah ikhlas, tetapi harus selalu berlatih untuk berlaku ikhlas. Contohnya manusia yang dengan tekun beribadah, tertib. Tetapi suatu saat dia mendapat cobaan Allah SWT dengan kegagalan, lantas dia ”menyesali” ibadahnya