Label

Selasa, 21 Agustus 2012

PRESIDENTIAL - INNOVATION LECTURE Pada Acara HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL 2012


PRESIDENTIAL - INNOVATION LECTURE
Pada Acara HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL 2012
Bandung, 10 Agustus 2012

REAKTUALISASI PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA
Bacharudin Jusuf Habibie


Ysh. Gubernur/Kepala Daerah Propinsi Jawa Barat,

Ysh. Para Pejabat Kementerian Riset Dan Teknologi,

Ysh. Muspida dan Pejabat tingkat Propinsi Jawa Barat,

Bapak-bapak dan Ibu-ibu para peneliti, penggiat dan pemerhati Iptek
yang saya cintai,

Hadirin yang terhormat,


Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua.


HAKTEKNAS DAN N-250

               Hari ini tanggal 10 Agustus 2012, 17 tahun lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, dalam rangka peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, bangsa kita telah menggoreskan pena sejarahnya dengan terbang perdana pesawat terbang canggih N-250. Pesawat turboprop tercanggih hasil disain dan rancang bangun putra-putri bangsa sendiri mengudara di atas kota Bandung dalam cuaca yang amat cerah, seolah melambangkan cerahnya masa depan bangsa karena telah mampu menunjukkan kepada dunia kemampuannya dalam penguasaan sain dan teknologi secanggih apapun oleh generasi penerus bangsa.

               Bandung memang mempunyai arti dan peran yang khusus bagi bangsa Indonesia. Bukan saja sebagai kota pendidikan, kota pariwisata atau kota perjuangan, namun Bandung juga kota yang menampung dan membina pusat-pusat keunggulan Iptek, sebagai penggerak utama proses nilai tambah industri yang memanfaatkan teknologi tinggi (high tech).

Senin, 20 Agustus 2012

MEMBANGUN MASYARAKAT BERIMAN DAN BERTAQWA

Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1433 H di Alun-Alun Utara Yogyakarta
MEMBANGUN MASYARAKAT BERIMAN DAN BERTAQWA
Oleh
KRT.Drs.H.Ahmad M. Kamaludiningrat



      Kaum Muslimin, jamaah Idul Fitri yang yang berbahagia, rohimakumullah
      Tidak ada kata yang lebih indah yang patut kita ucapkan pada pagi hari ini, selain ucapan yang menggambarkan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT, sebab dengan berkat rahmat karunia-Nya, kita telah berhasil dapat menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan sebaik-baiknya. Dengan harap-harap cemas kita memanjatkan doa, semoga puasa kita, shalat kita, taraweh dan iktikaf kita serta amal ibadah kita yang lain diterima Allah SWT. Taqoballallahu minna wa minum , taqobbal ya kariem.

       Allahu Akbar  wali Llahil Hamd
       Kaum Muslimin, jamaah Idul Fitri  yang berbahagia rohimakumullah,
       Dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri seperti tahun 1433 H hari ini, patutlah kita menyatakan dan melahirkan rasa kesyukuran dan kegembiraan kita, sebab dengan datangnya idul fitri berarti datanglah saat kemenangan bagi kita yang berpuasa, yang selama sebulan penuh telah berjuang mengendalikan dan menundukkan hawa nafsu yang bersarang dalam diri kita. Bersyukurlah kita, sekiranya dalam perjuangan itu berakhir dengan kemenangan. Sebab perjuangan melawan hawa nafsu bukanlah perjuangan yang ringan dan kecil, melainkan perjuangan yang sangat berat dan besar. Ia lebih berat dan lebih besar dibandingkan dengan perjuangan pisik di medan laga dimanapun. Rasuulullah sekembali dari perang badar dengan membawa kemenangan gemilang, beliau menyatakan kepada para sahabat sebagai berikut “Kita baru saja kembali dari peperangan yang kecil dan akan segera memasuki peperangan besar”
Ketika ditanya para sahabat apa yang beliau maksudkan dengan peperangan besar itu, beliau menjawab “Peperangan Melawan Hawa Nafsu
        
Khutbah selengkapnya.......

Kamis, 16 Agustus 2012

”How Islamic are Islamic Countries”

KOMPAS | Sabtu, 5 November 2011 | 09:03 WIB
Oleh : Komaruddin Hidayat,
Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Sebuah penelitian sosial bertema ”How Islamic are Islamic Countries” menilai Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg di urutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.
Adalah Scheherazade S Rehman dan Hossein Askari dari The George Washington University yang melakukan penelitian ini. Hasilnya dipublikasikan dalam Global Economy Journal (Berkeley Electronic Press, 2010). Pertanyaan dasarnya adalah seberapa jauh ajaran Islam dipahami dan memengaruhi perilaku masyarakat Muslim dalam kehidupan bernegara dan sosial?
“Kehidupan sosial di Jepang lebih mencerminkan nilai-nilai Islam ketimbang yang mereka jumpai, baik di Indonesia maupun di Timur Tengah ”
Ajaran dasar Islam yang dijadikan indikator dimaksud diambil dari Al Quran dan hadis, dikelompokkan menjadi lima aspek. Pertama, ajaran Islam mengenai hubungan seseorang dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia. Kedua, sistem ekonomi dan prinsip keadilan dalam politik serta kehidupan sosial. Ketiga, sistem perundang-undangan dan pemerintahan. Keempat, hak asasi manusia dan hak politik. Kelima, ajaran Islam berkaitan dengan hubungan internasional dan masyarakat non-Muslim.
Setelah ditentukan indikatornya, lalu diproyeksikan untuk menimbang kualitas keberislaman 56 negara Muslim yang menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang rata-rata berada di urutan ke-139 dari sebanyak 208 negara yang disurvei.

Rabu, 15 Agustus 2012

Donor Darah Ramadhan 1433 H


Menyadari menurunnya jumlah cadangan darah di PMI selamah Ramadhan, Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, menyelenggarakan Donor Darah Ramadhan 1433 H, kerjasama dengan UTD PMI Cabang Yogyakarta dan Pundi Amal SCTV, pada hari Senin 6 Agustus 2012
Alhamdulillah, kegiatan yang berlangsung sejak maghrib (buka puasa) hingga pukul  00.30 dinihari berhasil mengumpulkan  424 kantong darah dari 515 pendaftar.




Selengkapnya.....