Label

Selasa, 27 Juli 2010

Ramadhan Yang Mencerahkan

Ramadhan Yang Mencerahkan
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiya : 107)
Ketika Rasulullah SAW hadir di tanah Arab, maka dalam waktu relatif singkat telah mampu melakukan perubahan, meskipun bukan berarti tanpa tantangan. Demikian pula kehadiran Rasulullah SAW di madinah melalui proses HIJRAH. Perlu menjadi pencermatan bagi kita, mengapa masyarakat Madinah begitu mengelu-elukan kehadiran Rasulullah Muhammad SAW bersama kaum Muhajirin, bahkan kaum Anshar (penduduk Madinah) rela melepaskan sebagian hartanya untuk membantu kehidupan kaum Muhajirin, yang datang tanpa membawa bekal memadai.
Begitulah harapan kaum Anshar tidak sia-sia, dalam waktu singkat, perdagangan dan pasar yang semula dikuasai kaum Yahudi, bisa berubah menjadi milik penduduk Madinah. Hal ini karena ketekunan dan sistem niaga yang dibawa oleh kaum Muhajirin, yang memang mempunyai pengetahuan luas soal perniagaan. Jadi jelaslah bagi kita bersama bahwa Islam selain agama yang mengatur tata cara ibadah, maka Islam adalah juga suatu sistem yang mengatur tata kehidupan manusia, agar menjadi lebih sejahtera.
Ramadhan adalah suatu bulan yang di dalamnya penuh tuntunan laku ibadah. Ibadah utama dalam bulan ramadhan adalah puasa, yaitu “tidak makan-minum, tidak melakukan hubungan suami-isteri” dengah tujuan “la’allakum tattaquun” agar menjadi lebih bertaqwa. Hal ini semakin jelas bagi kita bahwa ibadah shaum demikian juga ibadah lainnya haruslah mampu untuk meningkatkan taqwa pelakunya. Taqwa dalam arti yang sebenarnya bukan hanya hiasan bibir semata.
Demikian pula ibadah penunjang, seperti shadaqah, memberi buka puasa, yang merupakan ibadah sosial, karena melibatkan dan memberi manfaat kepada orang banyak. Dan tidak kalah pentingnya orang yang sedang shaum akan selalu menjaga lidah dan perbuatannya agar tidak merugikan orang lain. Perlaku ini tentu saja akan membuat hidup bermasyarakat menjadi semakin tertata, sikap tenggang rasa, berusaha saling membantu akan semakin hidup.
Sikap taqwa sebagai buah pelaksanaan ibadah dari waktu ke waktu mestinya akan semakin nampak nyata. Masyarakat umum akan merasakan indahnya Ramadhan bersama orang yang berpuasa. Suasana Ramadhan akan mencerahkan kehidupan, sikap tenggang rasa akan muncul dengan sendirinya tanpa perlu ada “sweeping” yang terkadang meresahkan.
Keyakinan terhadap kebenaran Islam pasti sudah mendarah daging dalam diri kita, yang kemudian menjadi perlu adalah mewujudkan nilai-nilai Islam yang ramah, yang peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan alam. Sehingga Islam sebagai sebuah Dien akan ditunggu oleh masyarakat, sebagaimana pernah terjadi dalam sebuah episode sejarah. Masyarakat non muslim di Palestina menyambut gembira datangnya kekuasaan Islam, dengan penuh harapan. Islam haruslah mampu membawa masyarakat menuju peradaban utama. Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur.
Ramadhan memang mencerahkan,
Islam memang membawa rahmat bagi alam semesta
Selamat Berpuasa..selamatkan puasamu…
Jangan sia-siakan Ramadhan ini
Siapa tahu Ramadhan ini…terakhir buatmu…..