Label

Minggu, 21 Desember 2008

Panitia Pemilihan


Profesi ini dimulai ketika Pemilu 1982, saya ikut sebagai KPPS di TPS kampung saya. Ternyata kegiatan menjadi "profesi" bagi saya di berbagai kegiatan yang menyangkut masalah pemilihan, dari tingkat kampung sampai nasional.
Aktifitas sebagai anggota KPPS bermula hanya sebagai petugas penjaga kotak suara, kemudian Pemilu 1987 di bagian pendaftaran, Pemilu 1992 jadi sekretaris KPPS juga Pemilu 1997. Untuk pemilu 1999 yang demokratis, ga boleh ikut karena sebagai PNS ga boleh jadi KPPS, maklum selama orde baru KPPS harus PNS atau pensiunan.
Masih dalam kegiatan pemilihan, kali ini pada lingkup Muhammadiyah. Pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah DIY tahun 1989 di Bantul saya terpilih sebagai sekretaris Pan Pemilihan untuk Musyawarah Wilayah Muhammadiyah akhir periode (tahun 1991).
Ternyata kegiatan Musy Wil belum berlangsung saya ditunjuk menjadi Ketua Pan Pemilihan pada Musy Wil Pemuda Muhammadiyah DIY tahun 1990 di Wates. Alhamdulillah kegiatan tersebut dapat saya laksanakan dengan lancar, meski saya juga merangkap sebagai salah satu calon, dan malah dapat pringkat ke 3.
Muktamar Muhammadiyah ke 42 di Jogja menambah pengalaman baru, meski bukan panitia resmi, tapi disuruh ikut bantu Pak Djaldan di bagian perhitungan suara di salah satu ruangan UMY. Disini ada pengalaman baru, tidak hanya masalah teknis, tetapi masalah non teknis, issue banyak mewarnai suasana pemilihan. Sehingga sangat dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam perhitungan. karena sebelumnya dalam perhitungan suara di sidang tanwir sempat diulang, gara-gara jumlah suara yang masuk tidak habis dibagi 39 (satu orang memilih 39 nama). Semalam suntuk melakukan perhitungan, menghasilkan suara terbanyak Ahmad Azhar Basyir, yang kemudian terpilih menjadi Ketua PP Muhammadiyah.
Musy Wil Muhammadiyah DIY di Wonosari tahun 1991, memberi pelajaran berharga karena saya mulai menggunakan komputer sebagai alat bantu perhitungan, karena bisa lebih akurat dan cermat. Meski hanya menggunakan Lotus 123 dengan Data Distribusi, dapat mengatasi persoalan tersebut, karena dapat dipastikan semua suara tidak ada yang kececer. Pada Musywil tersebut perhitungan dilakukan di Kantor Dep Agama Gunung Kidul dan mendapat suara terbanyak H.Muhammad Muqaddas, Lc.
Pada tahun 1995 saya berkesempatan ikut Muktamar Muhammadiyah ke 43 di Banda Aceh, sebagai panitia pendaftaran peserta. Karena pendaftaran udah selesai, saya bantu di Panitia Pemilihan. Sebagaimana biasa perhitungan dilakukan di ruangan tertutup, di sebuah instansi pemerintah. Di tengah perhitungan yang melelahkan, Ketua Panitia Pan Pemilihan meminta perhitungan ditunda esok harinya, karena dikhawatirkan terjadi kekurangcermatan yang bisa menimbulkan masalah. Sampai asrama ternyata wartawan udah pada nunggu, tetapi karena sudah ada kesepakatan bahwa keterangan akan dib erikan kalau sudah selesai, maka hanya disampaikan bahwa perhitungan ditunda. Begitu masuk kamar seorang wartawan mendesak minta info hasil perhitungan, alhamdulillah saya bisa menahan diri untuk tidak bocorkan. Pagi harinya perhitungan dilanjutkan, sebetulnya masih menggunakan sistem manual, tapi saya sengaja gunakan komputer Lotus 123, baru hasilnya saya tuliskan pada lembar perhitungan. Begitu selesai perhitungan, datang seorang Calon anggota PP Muh yang mendesak agar segera diumumkan hasilnya, dengan alasan wartawan udah tidak sabar menunggu. Muktamar Aceh menghasilkan suara terbanyak untuk Dr HM Amien Rais yang kemudian terpilih sebagai Ketua PP muhammadiyah.
Musywil Muhammadiyah DIY 1995, sebetulnya saya tidak ikut Panitia Pemilihan, tetapi karena Ketua Panitia Pemilihan ada tugas ke luar negeri, kemudian saya ikut bantu. Mulai saat itu saya gunakan program Excel yang ditayangkan langsung ke layar menggunakan LCD, sehingga banyak yang bisa yang bisa saksikan secara langsung. Musywil 1995 di kompleks UAD jl. Kapas, dan H Ali Warsito mendapat suara terbanyak.
Penampilan pada saat penghtungan suara yang menggunakan LCD rupanya menarik PDM Kota Yogyakarta, sehingga saya juga diminta bantuan untuk melakukan penghitungan suara pada saat Musyda Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Gegap gempita reformasi telah melahirkan PAN, yang ketika Kongres I PAN di Jogja telah menunjuk saya untuk membantu di Pan Pemilihan khususnya saat penghitungan suara, baik pemilihan formatur maupun ketua umum. Meskipun penghitungan suara manual tetap dilakukan, tetapi juga ditampilkan penghitungan melaui program Excel sehingga biusa dimonitor dari beberapa layar TV yang dipasang di seputar arena kongres. Mulai ssat itu saya buat tampilan foto calon ketua umum yang dibawahnya ada kolom perhitungan suara, sehingga cukup "atractive". Demikian juga pada saat Musywil PAN DIY di Wonosari, saya terlibat dalam penghitungan suara. Kesuksesan itu kemudian membuat saya ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pemilihan pada saat Musyda PAN Kota Yogyakarta. Hal ini membuat saya cukup "sibuk" karena tidak hanya masalah teknis tetapi sudah masalah politik. Prinsip yang saya gunakan hanyalah "taat peraturan", sehingga tugas dapat saya selesaikan dengan baik.
Menghadapi Muktamar Muhammadiyah ke 44 tahun 2000, PP Muhammadiyah telah menunjuk saya sebagai wakil sekretaris Pan Pemilihan yang kemudian disyahkan oleh Sidang tanwir di Bandung. Tahapan dalam proses pemilihan ini cukup panjang. Mulai penjaringan calon, penetapan calon sementara, calon tetap sampai terpilihnya 13 anggota PP Muhammadiyah dan ketua PP Muhammadiyah. Penjaringan calon dimulai dengan mengirimkan surat pencalonan kepada anngota Tanwir, yang masing-masing mengusulkan sebanyak 13 nama. Kegiatan ini menyita banyak waktu, karena saya harus selalu mendata nama yang diusulkan. Sehingga saya membuat tabel calon sementara serta jumlah pengusul, hal ini mudah dilakuakn dengan menggunakan Excel. Sehingga ketika rapat panitia, dapat dengan mudah diketahui jumlah calon serta peringkatnya.
Selaku panitia pemilihan, saya membuat kerjasama dengan Tim IT PPMM 44 dari Jakarta, dengan harapan akan dapat dibuat sistem yang lebih bagus. Ternyata pada saat Tanwir ada kesalahfahaman dengan Tim IT, sehingga ketika penghitungan tetap menggunakan program Excel yang saya buat. Kelemahannya adalah waktu pengisian bisa terjadi pengulangan nama, sehingga seseorang bisa mendapat dua suara dari sebuah kartu. hal ini terjadi ketika penghitungan sampai kartu yang ke 41, ada seorang calon (Prof Syafii Maarif) sudah memperoleh 42 suara. alhamdulillah ketika ditelusur dapat diketahui letak kesalahannya. Pengalaman ini membuat Pan Pemilihan lebih berkoordinasi dengan Tim IT untuk membuat suatu sistem entri data, yang tidak bisa seseorang dientri dua kali dalam satu kolom kartu.
Alhamdulillah tugas bisa dilaksanakan dengan baik, termasuk ketika memimpin sidang pemilihan, dihadapan ribuan peserta muktamar.
Jabatan ketua panitia pemilihan diamanahkan pada saya untuk Musywil Muhammadiyah DIY dan dilaksanakan di Prambanan, beruntunglah sebagai sekretaris Izzul Muslimin dari Pem Muhammadiyah. Rangkaian kerja mulai pencalonan hingga tahap akhir dapat duikerjakan dengan baik. Selain menggunakan program Excel, maka untuk pengenalan calon dibuat profil calon dengan Power Point, sehingga menjadi lebih menarik.
Pada Muktamar ke 45 Muhammadiyah di Malang tahun 2005, saya bertugas sebagai sekretaris panitia pemilihan. Seabagaimana Muktamar Jakarta, saya mempersiapkan sejak penjaringan calon sampai tahap akhir. Kebetulan muktamar memang mengusung tema Full IT. Tetapi ini mempunyai masalah sendiri, ketika PPMM malang mengusulkan pemilihan menggunakan sistem FULL IT, sehingga pemilihan bisa berlangsung singkat. Tetapi beruntunglah hal ini tidak disetujui oleh PP Muhammadiyah, karena malah peserta tidak bisa mengikuti proses penghitungan suara. Akhirnya pemilihan tetap sistem manual sedang penghitungannya dengan IT. Ruang sidang yang disiapkan bagus, membuat penampilan Profil calon dengan Power Point berlangsung semarak. Meski persiapannya cukup rumit. Ternyata ada beberapa calon yang lolos sebagai calon tetap di tanwir, minta agar foto dirinya diganti dengan yang lebih menarik. Sehingga terpaksa panitia pemilihan kerja keras untuk merobah, penampilan power point pada saat pengenalan profil calon.
Perhitungan suara hasil Sidang Rumit, mengalami kendala karena koordinasi dengan Tim IT UMM belum bagus, sehingga terpaksa masih menggunakan program Excel yang lama. Kelemahan program ini terbukti di hasil perhitungan, karena jumlah suara "tidak habis dibagi 39" berarti ada kolom yang "keliru". Melalui kerja cermat Izzul Muslimin, dapat diketahui ada satu kolom yang terisi tanda koma (') dan dapat ditelusuri nomor kartunya. Akhir jelang shubuh perhitungan dapat selesai, menghasilkan 39 calon tetap yang akan dibawa ke Sidang Pleno Muktamar.
Hasil 39 nama calon tetap, harus diterbitkan dalam buku calon tetap, alhamdulillah panitia dia Malang dapat membantu dengan baik, dan dapat diterbitkan buku yang cukup bagus berisi profil singkat ke 39 nama calon tetap. Demikian juga dengan sistem perhitungan panitia setelah kita beritahu, Tim IT segera mempersiapkan 10 komputer yang terkoneksi dan ada satu komputer induk yang menampung dan menjumlah hasil dari 10 komputer dan mnampilkan display hasil di layar besar.
Sidang Pleno Muktamar berlangsung dengan seksama, diawali dengan pengenalan calon melalui display profil calon yang ditayangkan dengan Power Point. Kemudian dialnjutkan dengan pemilihan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, hingga sidang ditutup.
Penghitungan suara dilakukan usai sholat isya, di ruang IT. Dengan persiapan bagus dapat dilaksanakan dengan lancar, wartawan mengikuti dari layar, hasil perhitungan yang menunjukkan hasil penjumlahan dari 10 komputer yang menghitung/mengentri data dari kartu suara. dalam waktu relatif singkat dari sekitar 2000 kartu dapat dihitung secara cepat dan cermat yang menghasilkan 13 nama anggota PP Muhammadiyah. Ditengah acara perhitungan hadir Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafii Maarif, yang berdecak kagum melihat sistem penghitungan suara.
Pagi harinya, Panitia Pemilihan melaporkan hasil pemilihan kepada Sidang Pleno yang menerima laporan dengan suara bulat dan dilanjutkan dengan Rapat Tertutup 13 anggota terpilih dipimpin Ketua Panitia Pemilihan. Terpilih sebagai Ketua Umum PP Muh Din Samsuddin.
Kegiatan pemilihan terakhir (sementara) tahun yang saya bertugas adalah Pemilihan pada Musywil Muhammadiyah DIY tahun 2005 di Bantul. karena persiapan cukup bagus di bidang IT, semuanya adapat lancar dan terlebih lagi saya tidak menjadi calon, jadi bisa lebih fokus. Terpilih 13 anggota PWM, dan ketika saya memimpin sidang 13 anggota terpilih dengan cepat memilih Agung danarto menjadi ketua PWM DIY periode 2005-2010.

Tidak ada komentar: