Label

Rabu, 08 Februari 2012

Menjaga Kebersihan Karpet - Sajadah

Karpet – Sajadah
Menurut Wikipedia, Permadani atau ambal atau karpet adalah tekstil penutup lantai, terdiri dari lapisan atas "berbulu" yang melekat pada alasnya. Tumpukan permadani umumnya terbuat dari wol atau serat buatan manusia seperti polypropylene, dan biasanya terdiri dari lilitan-lilitan jumbai yang acapkali dipanaskan untuk mempertahankan struktur jalinan karpet.
Istilah "karpet" sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Italia kuno carpita, "carpire" yang berarti membului. Kata karpet biasanya dipakai juga untuk menyebut permadani, di mana permadani Persia diperkenalkan setelah dibukanya jalur perdangangan dengan Eropa barat pada abad ke-17. Dalam sejarahnya karpet atau permadani dipakai juga untuk menyebut penutup meja maupun dinding, karena karpet tidak lazim dipakai untuk menutupi lantai di Eropa hingga abad ke-18.
Ketika karpet digunakan sebagai sajadah sholat, maka fungsi karpet yang biasanya hanya bersentuhan dengan kaki, berubah menjadi juga bersentuhan dengan muka/wajah seseorang.  Disinilah letak permasalahannya. Penggunaan karpet sebagai sajadah/alas sholat di banyak masjid sudah demikian merata sampai pelosok, menggantikan tikar pandan maupun tikar plastik.
Sudah menjadi ketentuan bahwa sebelum sholat, maka setiap muslim harus suci dari hadats, yang diwujudkan dengan air, sehingga setiap masjid/mushola juga menyediakan pancuran/kran untuk berwudhu.  Sering kali orang setelah selesai berwudlu langsung masuk masjid, dan banyak masjid yang tidak menyediakan keset, untuk pengering kaki.  Sehingga karpet di dalam masjid menjadi basah karena terkena air dari jamaah yang selesai berwudlu.
Karpet adalah salah satu benda yang mudah sekali menjadi pengumpul debu, karena letaknya di bawah, juga sering kali diinjak kaki yang kurang bersih.  Debu yang terkumpul akan berakibat tumbuhnya suburnya sejenis tungau yang yang sangat kecil.  Tungau debu karpet (TDK) merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat kecil, yakni 250-300 mikro sehingga baru terlihat di bawah mikroskop dengan pembesaran minimal 20x.
Binatang super mini ini tak dapat dilihat dengan mata biasa, melainkan harus menggunakan mikroskop. Ukurannya sangat kecil, namun dapat menyebabkan banyak penyakit.  Bila dilihat dari sisi fisiknya, bentuk binatang ini lonjong dengan jumlah kaki 8 buah. Binatang mikrospis itu diembel-embeli kata “debu” di belakang namanya karena hidupnya dari debu. Debu sebenarnya tumpukan dari bermacam-macam partikel yang salah satunya adalah sel kulit mati. Sesuai dengan nama latinnya, Dermatophagiodes (dermato = kulit manusia, phagoid = makanan), sumber makanan TDK adalah serpihan kulit manusia. Hal tersebut terkait langsung dengan habitat tempat TDK berkembang biak.  Untuk di masjid, telapak kaki paling banyak bersentuhan dengan karpet, sehingga sangat dimungkinkan serpihan kulit kaki akan menjadi sumber makanan bagi TDK. Demikian  pula kelembaban adalah salah satu keadaan yang menyebabkan tumbuh suburnya TDK, apalagi masjid/mushola dengan ventilasi dan kurangnya sinar matahari yang masuk tentu menyebabkan tingginya angka kelembaban. Karena ukurannya yang sangat kecil, maka TDK sangat ringan sehingga mudah sekali diterbangkan oleh angin dan terhirup masuk ke dalam saluran nafas, apalagi di masjid/mushola, maka posisi sujud akan sangat dimungkinkan orang menghirup TDK dan tentu saja apabila TDK masuk ke dalam saluran pernsafasan, akan menimbulkan efek alergi yang lebih berbahaya, terutama bagi mereka yang memang dalam kondisi kurang sehat.
Melihat persoalan di atas, perlu bagi setiap takmir (pengelola masjid) memperhatikan kebersihan dan perawatan karpet, agar karpet yang mestinya menjadi tempat yang nyaman, tidak berubah menjadi sumber penyakit.  Oleh karena itu secara teratur dan berkala karpet harus disedot debunya denga menggunakan vaccum cleaner.  Jadi sudah menjadi kebutuhan, apabila masjid/mushola menggunakan karpet maka perlu punya alat penyedot debu atau menjemur karpet diluar sambil dibersihkan debunya dengan sapu lidi atau mencuci dengan air-deterjen, meski berakibat pudarnya warna.
Janganlah sampai penggunaan karpet di masjid /musholla justru menimbulkan citra yang kurang bagus, karena kurangnya kesadaran jamaah/takmir untuk menjaga kebersihan, padahal “kebersihan adalah sebagian dari iman”

6 komentar:

Anonim mengatakan...

memang ternyata membersihkan sajadah harus dilakukan mengingat sajadah akan mudah kotor, selain untuk menjaga kebersihan juga akan menambah rasa nyaman kalau sajadahnya rajin dibersihkan...

Unknown mengatakan...

KARPET BERKARAKTER
HUB;082349006753
PIN BB;2B8993B4
Karpet set jenis baru,yaitu jenis printing.Bahan skin yang lembut dengan ketebalan busa 3cm pada bagian karpet dan keset.Dan pada bantal di isi bahan dacron.Bagian bawah dilapisi bahan anti slip yang ada bintik-bintiknya,sehingga tidak licin saat digunakan.Karpet set Printing Frozen ini juga dilengkapi dengan resleting pada bagian karpet dan keset,sehingga bagian busa mudah di lepas saat akan di cuci.
ukuran karpet 200cm x140cm.
Karpet set printing terdiri dari: 1karpet,1keset dan 2 buah bantal.Bisa tambah nama maximal 6huruf
Karpet Bulu Karakter

JUAL /SET TERDIRI DARI : 1KARPET + 2BANTAL + 1 KESET

Bahan rasfur, Alas Oscar, Isi bantal Silicon, Ukuran 140*200

TEBAL BUSA 2CM TEBAL KARPET 3CM 520

TEBAL BUSA 3CM TEBAL KARPET 4CM 600

Media Info Bekasi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Media Info Bekasi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Media Info Bekasi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Media Info Bekasi mengatakan...

Hi ka untuk pembelian karpet masjid dengan harga lebih murah, tentu kalau beli karpet dengan jumlah yang banyak, kedua bila beli karpet masjid langsung ke pusat jual karpet masjid .